Cara Memasang Saklar Tangga

Pembahasan cara memasang saklar tangga (dapat juga di fungsikan sebagai saklar lorong) kita mulai dengan terlebih dahulu mengenal tentang saklar tukar (saklar 2 arah) atau bahasa aliennya SPDT switch singkatan dari Single Pole Double Throw switch. Saklar ini digunakan untuk memindahkan / menukar nyala dari lampu pertama ke lampu kedua. Berikut penjelasan gambar dari saklar tukar atau ada juga yang menyebut saklar 2 arah.

Jika konektor C terhubung pada titik 1 maka lampu 1 akan menyala dan lampu 2 akan mati dan sebaliknya jika konektor C terhubung pada titik 2 maka lampu 2 akan menyala dan lampu 1 akan mati. Gimana ? bisa dimengerti yaa.... Lalu apa hubungannya dengan saklar tangga ?
Ok.. Sebenarnya saklar tangga hanya istilah karena berada disekitar tangga. Fungsi maupun cara kerjanya sama seperti saklar lorong. Hanya karena digunakan pada lorong maka kemudian disebut saklar lorong, bahkan ada juga yang menyebut saklar hotel (tambah gak nyambung yaa...abis gimana yaa... nenek moyang kita yang nurunin tu istilah... jadinya kita yang keluar belakangan jadi ngikut dech...). Kembali ke pembahasan, dari istilah saklar tangga maka fungsinya tentu saja digunakan untuk memberi penerangan lampu pada daerah tangga tersebut. Penerangan pada tangga tersebut dapat menggunakan 1 buah lampu atau jika tangga tersebut lumayan panjang dapat menggunakan 2, 3, atau beberapa lampu (sebut saja kelompok lampu). Fungsi dari saklar tangga disamping  untuk penerangan juga untuk menghemat pemakaian listrik karena kita dapat menyalakan maupun mematikan lampu penerangan tangga tersebut dari lantai bawah maupun lantai atas. Dari penjelasan tersebut maka saklar tangga sebenarnya terdiri dari 2 buah saklar  yang dipasang pada daerah tangga bawah dan daerah tangga atas, sedangkan saklar yang digunakan adalah saklar tukar (saklar 2 arah). Berikut penjelasan gambarnya.

Untuk kondisi lampu penerangan tangga dalam keadaan menyala maka penjelasan mengenai koneksi dari kedua saklar tukar (saklar 2 arah) tersebut terlihat seperti gambar dibawah ini.

 atau seperti gambar dibawah ini.

Untuk kondisi lampu penerangan tangga dalam keadaan mati maka penjelasan mengenai koneksi dari kedua saklar tukar (saklar 2 arah) tersebut terlihat seperti gambar dibawah ini.

atau seperti gambar dibawah ini.

Mengenai pengawatan kabel dari pemasangan saklar tangga pada instalasi listrik terlihat seperti gambar dibawah ini.

Dari gambar diatas masih disertakan jalur utama dari instalasi sampai pada T-doos terakhir, tetapi apabila jalur utama yang melewati rangkaian saklar tangga tidak di teruskan ke instalasi lainnya maka pengunaan kabel phasa (hitam) cukup sampai saklar tukar 1 (SPDT switch 1), kemudian kabel netral (biru) cukup sampai lampu, sedangkan kabel grounding (kuning) tidak digunakan.
Baca selengkapnya >>

Problem Listrik Rumahku

Banyak dari masyarakat umum tidak tahu atau bingung ketika dihadapkan pada masalah instalasi listrik pada tempat tinggalnya. Ketakutan akan bahaya dari listik dan faktor lainnya membuat mereka lebih memilih jasa intalatir listrik untuk memperbaiki instalasi listrik rumahnya.
*Bagimana jika pada suatu malam listrik dirumah kita padam akibat gangguan instalasi listrik sedangkan kita sangat membutuhkannya malam itu sementara jasa instalatir listrik jauh atau terlalu malam untuk memanggilnya? Ketika esok harinya dibenahi oleh jasa instalatir listrik ternyata hanya masalah sepele. Hal tersebut tentu saja sangat menjengkelkan.
  • Blog ini mencoba sedikit berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara memasang sendiri instalasi listrik rumah tinggal maupun cara memperbaiki sendiri instalasi listrik pada rumah tinggal atau hal - hal yang berhubungan tentang kelistrikan pada rumah/tempat tinggal kita. Besar harapan dari pembuatan blog ini agar para pembaca awam dapat lebih memahami tentang hal-hal yang berhubungan dengan kelistrikan di rumah/tempat tinggal kita yang pada akhirnya akan mengurangi bahaya kebakaran ataupun bahaya lainnya akibat dari listrik. 
Agar tidak terlalu panjang dalam penulisan, blog ini terbagi dalam beberapa tulisan posting yang dapat anda lihat dalam DAFTAR POSTING.
  • Sebagai pengetahuan awal, pemasangan instalasi listrik rumah atau bangunan lainnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
  • 1. Instalasi listrik pasang luar. Pada instalasi ini pemasangan saklar, SC, kabel dan/atau pipa kabel listrik ditempatkan diluar dinding. Instalasi ini biasanya dipakai pada rumah dinding kayu. 
    2. Instalasi listrik pasang dalam. Pada instalasi ini pemasangan saklar, SC, maupun pipa kabel listrik ditempatkan didalam dinding. Instalasi ini biasanya dipakai pada rumah dinding tembok semen.
Baca selengkapnya >>

Persiapan Memasang Instalasi Listrik

Hal – hal yang perlu diperhatikan sebelum memasang instalasi listrik rumah adalah sbb :
 * Denah rumah.
Untuk menentukan letak Box Sekering / Box MCB, titik lampu, saklar maupun SC (Stop Kontak/kotak kontak) dan tentu saja saluran  instalasi listrik yang akan dipasang. Denah ini akan sangat membantu bagi yang awam untuk menghindari kesalahan jumlah kabel saluran yang digunakan akibat percabangan saluran lampu, saklar maupun SC.
 * Peralatan pemasangan dan perlengkapannya.
Hampir setiap rumah tangga mempunyai peralatan untuk pemasangan instalasi listrik seperti tang kombinasi,obeng, silet/pisau/gergaji besi, betel dan palu sehingga kita tidak perlu membeli baru..Yang perlu dibeli mungkin cuma test-pen. Alat ini digunakan untuk men-test instalasi listrik yang terpasang dan sangat dibutuhkan untuk memperbaiki instalasi listrik yang telah terpasang. Karena itu anda sangat dianjurkan mempunyai alat ini. Tidak perlu yang mahal, yang penting berfungsi dengan baik. Satu hal lagi yaitu korek gas(disarankan korek gas pematik), tetapi jika tidak ada api dari lilin-pun jadi. Buat apa ya..?
 * Menentukan pengaman yang digunakan.
Pengaman yang umum digunakan dalam instalasi listrik rumah maupun gedung adalah sekring dan MCB yang masing2 mempunyai wadah atau tempat yang berbeda yaitu Box Sekring dan Box MCB. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Berikut sedikit keterangan berdasarkan pengalaman penulis (bukan membaca buku/literature lhoo…).
  • Box Sekering.
Kelebihan :
  - Memiliki dua bagian yaitu bagian sekring  yang terhubung pada fasa dan saklar pemutus hubungan (baik fasa maupun netral) dari sumber listrik(PLN,diesel,dll).
  - Jika sekering rusak/putus akibat korsleting dapat di perbaiki, jadi tidak perlu beli baru (Sekering standart/ biasa lhoo..).
   - Harga sekering lebih murah.
Kekurangan :
   - Sulit mencari untuk box sekering yang digunakan pada pembagian grup instalasi yang banyak. Umumnya hanya terdapat 1 grup dan 2 grup instalasi.
    - Terlihat kurang praktis.
  • Box MCB.  
Kelebihan :
    - Dapat  digunakan untuk banyak grup instalasi.
    - Terlihat praktis dan lebih rapi.
Kekurangan :
    - Biasanya hanya bagian fasa yang diberi pengaman MCB dari sumber listrik(PLN,diesel,dll).
    - Jika MCB rusak harus mengganti baru karena sulit memperbaikinya.
    - Harga MCB jauh lebih mahal daripada sekering.
 * Menentukan panjang kabel NYM 3 x 4 mm² dan kabel BC 6 mm².
   - Seperti dijelaskan diatas, kabel NYM ini berfungsi sebagai kabel penghubung dari sumber listrik (KWH meter PLN atau Diesel) jadi tentukan dengan bijak dimana sebaiknya letak sumber listrik dan letak kotak pengaman. Sebaiknya meletakkan keduanya tidak berjauhan (± 50 cm) mengingat kabel ini terbilang cukup mahal.
   - Seperti halnya kabel NYM, kabel BC 6 mm² juga terbilang cukup mahal jadi ada baiknya penempatan batang arde juga jangan terlalu jauh dari sumber listrik maupun kotak pengaman sehingga kita tidak terlalu panjang membelinya. Sebagai contoh biasanya instatir listrik memasang batang arde/grounding tegak lurus dibawah KWH meter PLN sehingga kabel BC yang dibutuhkan ± 2 m.
 * Menentukan jenis, luas penampang penghantar, dan warna kabel yang dibutuhkan dalam instalasi.
   • Jenis kabel.
Umumnya kabel yang digunakan dalam instalasi adalah jenis NYA (didalam kabel hanya terdiri 1 kawat penghantar tembaga pejal terbungkus isolator ) atau jenis NYM (didalam kabel berbungkus isolator ini terdiri dari 2 ,3 atau 4 kawat penghantar tembaga pejal). Mau yang lebih wah lagi bisa menggunakan kabel NYY.  Disini kita bahas penggunaan  NYA saja (lebih murah), untuk pemakaian kabel lainnya dapat menyesuaikan.
   • Luas penampang penghantar.
Hal ini menyangkut kemampuan dari kabel (singkatnya kemampuan hantar arus dari kabel terhadap arus listrik yang melewatinya). Ukurannya 1,5 mm²; 2,5 mm²; 4 mm²; 6 mm² dst.  Sebenarnya dalam memasang instalasi dilakukan perhitungan mengenai berbagai faktor termasuk diantaranya menentukan besar  maupun jenis kabel yang digunakan.Untuk mudahnya kita gunakan kabel ukuran 1,5 mm² (untuk saluran lampu), 2,5 mm² untuk saluran utama dan untuk stop kontak (kotak kontak) sebenarnya penggunaan kabel dapat disesuaikan dengan kegunaan dari stop kontak tersebut. Bagi anda yang baru akan mendaftar berlangganan listrik dari perusahaan listrik negara ada baiknya anda menggunakan kabel 2,5 mm² untuk tiap stop kontak walaupun anda akan berlangganan listrik 1300VA kebawah. Apa gak kegedean tu buat kabel SC? Untuk pertanyaan tersebut pada realisasinya memang janggal terutama bagi rumah dengan daya terpasang 1300 VA kebawah. Jawabannya masih dalam benakku, mohon maaf belum bisa diterbitkan. Mungkin lain waktu  kali yaaa... mungkin....he...he...heee......
   • Warna kabel.
Warna kabel bisa sangat-sangat membantu dalam pemasangan maupun perbaikan instalasi listrik, penulis juga sangat menyarankan hal tersebut. PUIL mensyaratkat kabel warna hitam untuk fasa(strum), warna biru untuk netral dan warna kuning bergaris hijau (banyak juga yang menyebut kuning loreng) untuk kabel ground. Tetapi penulis tidak mengharuskan lhoo.. hanya menyarankan (itu kan rumah anda, bukan rumah Negara/Pemerintah). Menurut PUIL, hal ini untuk menyeragamkan pemasangan instalasi di Indonesia jadi tidak ada salahmya diikuti. Untuk lebih memudahkan lagi bagi anda yang baru belajar kita tambah satu kabel berwarna lainnya (kita ambil contoh kabel warna merah). Kabel ini nantinya khusus untuk penyambungan dari saklar ke lampu saja.
 * Menentukan panjang kabel yang diperlukan.
Jika anda mempunyai posisi keuangan terbatas, hal dibawah sangat-sangat membantu karena pengeluaran terbesar dalam pemasangan instalasi listrik adalah pengadaan kabel instalasi. Perhitungannya mungkin sedikit susah bagi yang awan. Berikut penulis coba meringkas sesederhana mungkin.
 1. Tentukan pajang jalur utama instalasi listrik sebelum dicabangkan (sebelum disambungkan ke stop kontak, saklar maupun fitting lampu). Jangan lupa dilebihkan sedikit (kira-kira 20cm) tiap ada percabangan (buat sambungan ke jalur cabang, baik saklar maupun SC).
  - Jalur utama instalasi listrik lama menggunakan 2 kabel yaitu kabel fasa(strum) dan kabel netral. Tetapi karena banyak peralatan rumah tangga sekarang yang memiliki arus induksi yang mengalir pada bodi peralatan (contoh: kulkas, CPU computer) maka banyak rumah yang kemudian menambahkan kabel saluran tanah(ground) pada jalur utama yang nantinya dihubungkan pada stop kontak. Penulis sangat-sangat merekomendasikan penambahan kabel saluran ground pada jalur utama. Tetapi jika anda tidak mempunyai peralatan yang menimbulkan arus induksi, 2 kabel cukup.
 2. Tentukan panjang kabel ke tempat fitting lampu. Kabel untuk fitting lampu dibutuhkan dua kabel. Jangan lupa dilebihkan sedikit (kira-kira 20cm)
 3. Tentukan panjang kabel ke tempat saklar. Jumlah kabel yang dibutuhkan tergantung dari jenis saklar. Saklar tunggal dibutuhkan 2 buah kabel, saklar doble dibutuhkan 3 buah kabel, dst. Jangan lupa dilebihkan sedikit (kira-kira 20cm)
 4. Tentukan panjang kabel ke tempat stop kontak. Jika kabel saluran utama 2 buah maka kabel ke stop kontak juga 2 buah. Tetapi jika kabel saluran utama 3 buah maka kabel stop kontak juga 3 buah. Jangan lupa dilebihkan sedikit (kira-kira 20cm)
  - Untuk penempatan saklar dan stop kontak yang bersebelahan (biasanya pada kamar tidur & ruang keluarga) perhitungan kabel adalah  jumlah kabel saklar ditambah jumlah kabel stop kontak kemudian dikurangi 1 buah kabel. Jangan pusing yaa…
 * Menghitung panjang pipa instalasi yang dibutuhkan.
Secara singkat perhitungannya adalah panjang saluran utama ditambah panjang saluran cabang ke tempat stop kontak maupun saklar. Untuk penempatan saklar dan SC yang bersebelahan bisa digunakan sebuah pipa kemudian pada kedua N-bownya bisa dimodifikasi dalam menghubungkannya. Jangan lupa tentukan jumlah L-bow/penyambung pipa siku(belokan 90 derajat).
 * Menghitung banyaknya saklar, fitting lampu dan stop kontak.
 * Menghitung banyaknya In-bouw DOOS/ rumah saklar maupun SC (jika penempatannya didalam tembok) dan banyaknya T-DOOS dan Kruis DOOS yang merupakan tempat penyambung saluran utama ke saluran cabang(saklar,stop kontak).
Baca selengkapnya >>

Macam Komponen Instalasi

Sekilas tentang macam-macam komponen yang umum dipasang pada instalasi listrik rumah dari yang terdepan.
* ELEKTRODA BUMI
  - elektroda bumi atau ada juga yang menyebut batang arde merupakan elektroda yang ditanam atau dimasukkan ke dalam tanah. Umumnya digunakan sebagai pengaman arus. Bahan yang digunakan umumnya terbuat dari besi yang dilapisi tembaga.
* Kabel BC(Bare Copper)
   - merupakan kabel yang menghubungkan elektroda bumi ke instalasi listrik melalui kotak pengaman. Terbuat dari tembaga, dan untuk instalasi rumah biasanya digunakan kabel BC berukuran 6 mm².
* KABEL 3 x 4 mm²
  - Merupakan kabel yang digunakan untuk menyambung dari sumber listrik (PLN atau diesel) ke kotak pengaman (Box Sekring atau Box MCB). Yang umum digunakan dari jenis NYM yang terdiri dari 3 buah kabel tembaga pejal dibungkus isolasor dengan masing-masing kabel berukuran 4 mm². 
* KOTAK PENGAMAN.
  - merupakan kotak tempat pengaman instalasi listrik yang juga tempat awal semua kabel instalasi yang akan dipasang. Untuk rumah atau bangunan kecil umumnya memakai 2 jenis yaitu : Box SEKERING ( FUSE BOX) atau Box MCB (Mini Circuit Breaker).
* PIPA INSTALASI, KNEE & KLEM PIPA
  - pada instalasi pasang luar, jika anda menggunakan kabel NYA sebaiknya digunakan pipa instalasi. Hal ini disebabkan karena masing-masing kabel NYA hanya terdiri dari 1 buah kabel berisolasi sehingga pada pemasangan akan rapi dan yang terutama menghindari dari gangguan hewan pengerat. Meskipun banyak pabrik mengklaim bahwa isolasi kabel mereka bebas dari gangguan tersebut ada baiknya berjaga-jaga. Mengapa? Kabel lamaku di gudang banyak yang digasak tikus pada isolasinya. Namanya juga kabel lama, mungkin isolasinya juga kadaluarsa, akhirnya mbah tikus doyan juga, buat ngikir giginya.... WaKaKaKaKaaaa.......
  - pada instalasi dalam, saya sangat-sangat menyarankan penggunaan pipa instalasi untuk semua jenis kabel yang anda gunakan. Mengapa? Karena hal tersebut akan sangat membantu anda baik dalam perbaikan maupun penggantian kabel instalasi listrik tanpa harus merusak tembok yang sudah terbangun rapi.
  - Knee atau sambunga pipa 90ยบ dan klem pipa  merupakan penunjang pada pemasangan pipa  supaya lebih rapi.
* KOTAK SAMBUNG dan KOTAK SAKLAR & SC
  - kotak sambung (Junction Box) atau merupakan tempat dimana saluran utama dan saluran cabang disambungkan. Banyaknya lobang saluran masuk untuk penyambungan bermacam-macam (1 cabang,  2 cabang, 3 cabang, dst.)dan begitu pula bentuk dari kotak sambung tersebut (kotak, bulat,dsb.). Kita pakai yang umum saja yaitu kotak sambung dengan tiga lobang cabang dan empat lobang cabang (dikalangan instalatir disebut T-DOOS dan Kruis DOOS. Ni istilah kayaknya bawaan penjajah yang disesuaikan dengan lidah kita dech....). Untuk bentuk dari kotak sambung kita pake yang bulat aja, murah&lumayan bagus. Tapi kalo mau yang bentuk kotak atau bentuk lainnya malah lebih bagus, terserah anda dech.. yang penting pilih yang aman.
  - Kotak untuk pemasangan saklar & kotak kontak (stop kontak(SC)) kita gunakan kotak sambung  dengan 1 lobang saluran cabang  (dikalangan instalatir disebut In bouw DOOS atau N Doos). Pemakainnya digunakan pada instalasi pasang dalam. Bentuknya terserah anda, disini kita gunakan yang bentuk bulat aja..
* KABEL INSTALASI
  - merupakan komponen utama instalasi listrik dimana akan mengalirkan tenaga listrik yang akan digunakan pada peralatan listrik. Mengenai ukuran kabel yang umum digunakan pada daya listrik kecil dapat dilihat pada persiapan memasang instalasi listrik.
* SAKLAR.
  - Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan dan/atau untuk menghubungkan pada jaringan listrik (dalam hal ini untuk lampu). Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian (dalam hal ini instalasi rumah), dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Cara pemasangan saklar dapat dilihat di sini.
* STOP KONTAK (SC).
  - Bahas EYD-nya adalah Kotak Kontak atau bahasa alien-nya Electric Outlet, berfungsi sebagai tempat mendapatkan tenaga listrik untuk peralatan rumah tangga (TV,setrika,mesin air,kulkas,dan peralatan-peralatan listrik rumah tangga lainnya).
* FITTING/TEMPAT LAMPU dan KAYU ROSET
  - merupakan tempat pemasangan lampu penerangan rumah sedangkan kayu roset merupakan tempat penunjang dari fitting.
Baca selengkapnya >>

Cara Memasang Saklar

Saklar mempunyai banyak jenis dan tipe yang mempunyai berbagai fungsi. Akan tetapi pada pembahasan disini kita hanya membahas tentang saklar yang merupakan komponen pada instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung dan/atau memutuskan aliran arus listrik kebeban (dalam hal ini lampu penerangan). Berikut gambar penjelasan mengenai saklar tersebut dan cara pemasangannya.


 Gambar penjelasan bagian-bagian dari saklar
Ket: pengunci (penjepit) kabel yang terpasang pada konektor kabel biasanya berupa baut pengunci atau dapat juga berupa penjepit tekan-tarik. Hal tersebut tergantung dari pabrik pembuatnya. Jadi jangan bingung yaaa.... sama saja kok prinsipnya...
  • Cara pemasangan saklar tunggal atau ada juga yang menyebut saklar engkel terlihat pada gambar dibawah ini.

 Gambar cara memasang saklar tunggal.

  • Cara pemasangan saklar double atau ada juga yang menyebut saklar seri terlihat seperti pada gambar dibawah ini.


 Gambar cara memasang saklar double/seri.

Line in merupakan jalur sumber yang berasal dari tempat percabangan dari jalur utama instalasi listrik. Penjelasan mengenai hal tersebut dapat dilihat pada Cara Memasang Instalasi Listrik.
Baca selengkapnya >>

Cara Memasang Box Sekering

Sedikit ulasan sebelum kita bahas cara memasang Box Sekering. Box Sekering merupakan komponen instalasi utama yang berfungsi sebagai pengaman dari instalasi listrik yang akan di pasang. Penggunaannya juga bisa diganti dengan menggunakan Box MCB yang fungsinya juga sebagai pengaman instalasi listrik. Pemasangan dari box sekering ini sedikit lebih rumit dibandingkan pemasangan Box MCB. Hal ini dikarenakan pada box sekering memiliki 2 bagian yaitu bagian saklar pemisah dan bagian tempat/rumah sekring.
Langsung saja, pemasangan dan penjelasan dari box sekering terlihat pada gambar dibawah ini:

Ket: kabel hitam untuk Phasa (strum) ; kabel biru untuk Netral ; kabel kuning (aslinya kuning bergaris hijau) untuk arde / grounding.
Untuk pemasangan box sekring ada baiknya pemasangan kabel NYM 3x4 mm dilakukan terlebih dahulu sebelum box sekring tersebut dipasang didalam atau diluar dinding. Hal ini disebabkan ruangan untuk meletakkan kabel terbatas dan juga karakteristik kabel NYM 3x4 mm yang sedikit alot jika di bengkokkan sehingga kita akan lebih leluasa mengerjakannya dibandingkan jika Box Sekring tersebut telah terpasang pada dinding.
Baca selengkapnya >>

Cara Memasang Box MCB

Sebelum membahas cara memasang box MCB, sedikit review tentang box MCB. Box MCB merupakan komponen pengaman instalasi listrik lain yang sering digunakan selain Box Sekering. Lebih rapi dan lebih ringkas dalam pemasangannya adalah salah satu alasan orang lebih memilih Box MCB daripada Box Sekring. Akan tetapi Box MCB ini kurang cocok jika dipasang pada dinding kayu atau boleh juga dikatakan kurang bagus jika harus dipasang pada instalasi pasang luar walaupun box MCB untuk luar tembok ada di pasaran. Ok, langsung saja kita bahas cara pemasangannya. Berikut gambar penjelasan tentang Box MCB dan cara pemasangannya.

Ket: kabel hitam untuk Phasa (strum) ; kabel biru untuk Netral ; kabel kuning (aslinya kuning bergaris hijau) untuk arde / grounding.
Seperti terlihat pada gambar diatas, pemasangan kabel NYM 3x4 mm terlihat lebih leluasa walaupun Box MCB tersebut telah terpasang pada dinding. Hal ini tentu saja lebih mudah dalam pemasangannya jika dibandingkan dengan pemasangan Box Sekering.
Baca selengkapnya >>

Cara Memperbaiki Sistem Grounding / Pentanahan

Sebelum membahas cara memperbaiki grounding / pentanahan, sedikit ulasan tentang sistem grounding / pentanahan. Grounding / pentanahan merupakan salah satu sistem yang umum digunakan pada dunia kelistrikan. Umumnya digunakan sebagai pengaman terhadap bahaya sengatan listrik baik langsung maupun tidak langsung. Selain digunakan untuk pengaman instalasi, sistem grounding / pentanahan juga banyak ditemui pada sistem lain seperti sistem menara telekomunikasi, menara transmisi, ataupun penangkal petir yang umum kita lihat pada bangunan rumah maupun gedung bertingkat. Pemasangan sistem grounding / pentanahan pada sistem tersebut diatas tentu saja lebih detail dalam perhitungan maupun aspek lain yang mempengaruhi. Bisa dibayangkan jika sistem menara ataupun penangkal petir tersebut mengalami kegagalan dalam sistem pengamannya (dalam hal ini grounding / pentanahannya), tentu saja akan menimbulkan kerusakan dan juga bahaya bagi mahluk hidup disekitarnya. Bagaimana tidak? Terakhir penulis pernah membaca artikel yang mengatakan bahwa muatan petir per detik bisa mencapai 100.000KV(kilo volt). Coba bandingkan dengan tegangan yang digunakan untuk rumah kita (220 volt). Hanya 220 volt aja udah bisa bikin orang berasap apalagi yang 100.000KV, bayangin aja deh sendiri hasilnya... jadi arang kali yaaa... he..he...heee.....
Kita kembali pada pembahasan, berdasarkan jenis elektroda yang digunakan pada penanaman sistem grounding terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Elektroda Batang. Merupakan jenis elektroda yang umum dipasang pada instalasi rumah tinggal. Elektroda ini berupa pipa besi, baja profil, atau batang logam lainnya yang dipancangkan ke tanah. Biasanya pada bahan logam tersebut dilapisi dengan lapisan tembaga.
  2. Elektroda Pelat. Terbuat dari logam utuh atau berlubang yang cara pemasangan pada umumnya ditanam secara dalam.
  3. Elektroda Pita. Terbuat dari penghantar berbentuk pita atau bulat. Pemasangannya dipasang secara horizontal pada kedalaman antara 0,5m - 1m dari permukaan tanah.
Faktor terpenting pada sistem grounding / pentanahan adalah hambatan dalam dari tanah tempat batang ground / arde akan dipasang. Alat yang umum digunakan oleh instalatir listrik dalam mengukur hambatan dalam dari tanah adalah meger dan earth tester.
Lalu mengapa grounding yang telah terukur dan terpasang beberapa waktu lalu tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan? jawaban dari pertanyaan tersebut adalah keadaan tanah yang juga dapat berubah seiring dengan waktu yang tentu saja akan mempengaruhi hambatan dalam dari tanah tersebut.
Bagaimana cara memperbaiki hambatan dalam tanah dari sistem grounding yang telah terpasang atau belum terpasang? Ada beberapa metode yang digunakan:
1. Metode ini telah dibahas pada posting Cara Memasang Instalasi Listrik yaitu dengan meyiram tanah dari grounding tersebut dengan campuran air dengan serbuk arang. Mengapa serbuk arang? Untuk pertanyaan yang satu ini penulis gak bisa jawab, maklum..bukan orang fisika bahan dan juga bukan orang kimia....he..he..heee... Dari pengamataan penulis, serbuk arang lebih bagus mempertahankan air (kandungan elektrolit) yang terserap dibandingkan tanah itu sendiri yang cenderung mengalirkan kelapisan tanah dibawahnya, apalagi jika lapisan atas dari tanah tempat grounding tersebut berupa lapisan tanah pasir yang tentu saja akan lebih cepat mengalirkan air kelapisan tanah dibawahnya. Dari pengukuran grounding beberapa waktu setelah penanaman batang ground/arde juga dapat diketahui (dengan pengukuran alat) bahwa penanaman  grounding yang menggunakan campuran air dengan serbuk arang lebih bagus daripada menggunakan air saja. Pengukuran tersebut tentu saja bukan pada kondisi hujan ataupun banjir...he..he....heee... 
2. Metode ini umum dilakukan pada pembumian / grounding dari menara maupun bangunan dengan penangkal petir yaitu dengan menanam batang grounding / arde lebih dalam ke bumi. Penanaman dari grounding tersebut umumnya menggunakan elektroda pelat dan bisa mencapai belasan meter dibawah permukaan tanah. Tujuan dari penanaman lebih dalam ini adalah untuk melewati beberapa lapisan tanah yang memungkinan untuk mendapatkan lapisan tanah dengan hambatan dalam terkecil. Untuk instalasi rumah tidak diharuskan lhoo... Cukup mengganti batang arde menjadi lebih panjang lagi sehingga lebih memungkinan untuk mendapatkan lapisan tanah dengan hambatan dalam terkecil. Hal tersebut tentu saja juga dipengaruhi kondisi tanah disekitar grounding sehingga anda dapat juga menambahkan metoda pertama dalam penanaman grounding ini.
3. Sedikit berbeda dengan dua metoda sebelumnya yang hanya menggunakan 1 batang ground/arde, metoda ketiga ini menggunakan dua atau lebih batang ground/arde. Metoda ini sering digunakan pada pemasangan peralatan jaringan distribusi  TM/TR ( Gardu Distribusi, ABSW pada tiang, dsb.) yang tujuannya tentu saja mendapatkan hambatan dalam dari tanah sekecil - kecilnya.
Sambil mengenang masa SMP kelas 2/3, kita tentu sedikit mengingat pelajaran fisika mengenai hukum Ohm. (hayoo.. ingat gak...) Pada pembahasan mengenai hambatan (resistansi) yang disimbolkan dengan huruf R, dikatakan bahwa pada rangkaian paralel:

1/R total = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +...+ 1/Rn
dengan menggunakan perhitungan diatas kita akan memperoleh R total menjadi lebih kecil. Dari prinsip inilah kita gunakan dalam memperbaiki hambatan dalam pada sistim grounding. Pemasangan batang ground/arde terlihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar Pemasangan 3 Batang Ground/Arde
biasanya jarak pemasangan peralel dari batang ground antara satu dan lainnya lumayan berjauhan. Mengenai jarak tanam antar batang ground/arde paling efektif, terus terang penulis kurang begitu memahaminya. (belum pernah ketemu bukunya broo.. susah banget..mungkin IQ-ku yang begitu rendah kali yaa....) Aturan mengatakan bahwa jarak antar batang ground/arde minimal adalah 2 x panjang batang ground/arde tersebut. Jika pada pengukurannya masih kurang bagus kita bisa tambahkan penanaman batang arde lagi. Disamping itu kita dapat menambahkan metode pertama pada tiap batang ground/arde yang ditanam.
Baca selengkapnya >>

Cara Memasang Stabilizer / Stabilisator Tegangan

Sebelum membahas cara memasang stabilizer / stabilisator tegangan ( ada juga yang menyebutnya AVR (Automatic Voltage Regulator)) ada baiknya kita sedikit tahu mengapa kita butuh stabilizer. Ada kalanya tegangan listrik dirumah kita turun-naik sehingga dapat mengakibatkan peralatan listrik yang sensitif terhadap perubahan tegangan menjadi rusak (contoh: computer dsb.). Banyak faktor yang membuat tegangan listrik menjadi turun-naik. Jika rumah anda merupakan salah satu pelanggan dari perusahaan listrik negara, keadaan tegangan turun-naik biasanya terjadi menjelang petang sampai kurang lebih jam 10 malam dimana terjadi beban puncak yang berakibat tegangan menjadi turun-naik. Faktor lain adalah jarak rumah pelanggan ke trafo distribusi juga sedikit banyak mempengaruhi perubahan tegangan.
Pada peralatan rumah tangga kita banyak yang mempunyai toleransi terhadap perubahan tegangan, tetapi tidak sedikit pula peralatan yang sensitif terhadap perubahan tegangan tersebut. Hal ini tentu saja sedikit merepotkan. Sebagai pelanggan listrik, salah satu cara memperbaiki perubahan tegangan tersebut adalah dengan menggunakan stabilizer / stabilisator tegangan ke alat yang akan digunakan,  seperti terlihat pada gambar dibawah ini.


Gambar Pemasangan Stabilizer/Stabilsator ke Peralatan Listrik

Lalu bagaimana jika terdapat banyak peralatan kita yang sensitif terhadap perubahan tegangan? Apakah akan dipasang stabilizer/stabilisator pada masing - masing peralatan tersebut? Jawabannya bisa iya dan juga bisa tidak. Jika anda mau memasangkan setiap stabilizer/stabilisator ke masing masing peralatan tersebut juga tidak menjadi masalah. Akan tetapi hal tersebut tentu saja kurang efektif karena anda akan membutuhkan banyak stabilizer/stabilisator yang tentu saja membutuhkan banyak biaya. Lalu bagaimana cara memasang 1 buah stabilizer/stabilisator untuk digunakan pada banyak peralatan? Jawabannya tentu saja dengan membuat/menambahkan sedikit komponen instalasi listrik pada rumah / bangunan kita. Penjelasan  mengenai membuat/menambahkan komponen intalasi listrik terlihat seperti gambar dibawah ini.


Gambar Pemasangan stabilizer/Stabilsator ke Instalasi Listrik

Kabel steker bawaan (kabel lentur dan serabut) dari pabrik stabilizer/stabilisator telah dibuat sedemikian rupa agar tahan terhadap kapasitas penggunaan, tetapi tidak ada salahnya anda memodifikasi/menggantinya dengan kabel NYM 3x2,5 mm. Demikian juga dengan kabel keluar dari stabilizer ke instalasi listrik rumah, sebaiknya digunakan kabel NYM 3x2,5 mm. Gunakan pula Steker yang baik (steker untuk 3 kabel lho...) dan pastikan pemasangan kabel ke steker terpasang erat.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam pemilihan stabilizer/stabilisator tegangan adalah memilih kapasitas dari stabilizer/stabilisator. Ada baiknya pemilihan kapasitas disesuaikan dengan daya listrik yang terpasang pada rumah anda atau bisa lebih besar sedikit terhadap daya listrik yang terpasang. Sebagai contoh, stabilizer/stabilisator dengan kapasitas 900 VA atau 1300 VA dapat digunakan untuk pelanggan listrik dengan daya terpasang 900 Watt.
Baca selengkapnya >>